🦔 Pertanyaan Tentang Aqsamul Qur An
. Pertanyaan Tentang Sejarah Turunnya Al Quran - Seputar Sejarah. ILMU ASBABUN NUZUL PERTANYAAN 1 APAKAH YANG DIMAKSUD. Soal Prediksi UAS Pendidikan Al-Qur’an Semester 2 – Tugas dan Materi. Presentasi studi al qur’an.
Pembahasanhadis tentang melagukan al-Qur'an adalah sangat menarik perhatian karena dalam realitanya tidak semua orang bisa melagukan al-Qur'an. Padahal sebagai umat Islam seyogyanya melaksanakan perintah rasulullah SAW.(hadis) tersebut. Banyak hadis yang membahas tentang melagukan al Qur'an. Adapun hadis yang penulis teliti adalah yang
Jawabandalil al qur’an tentang pertengkaran Jika kamu sedang mencari jawaban atas pertanyaan: dalil al qur'an tentang pertengkaran, maka kamu berada di tempat yang tepat. Disini ada beberapa jawaban mengenai pertanyaan tersebut. Silakan baca lebih lanjut. Pertanyaan dalil al qur'an tentang pertengkaran Jawaban #1 untuk Pertanyaan: dalil al
BaixarPengertian Aqsamul Qur’an apk 1.0 for Android. Baixar livre Aqsamul Compreender o Alcorão em seu celular agora! BR English Português Español Pусский العربية 中文(简体) 中文(繁體) हिन्दी Indonesia Italiano Nederlands 日本語
A. KESIMPULAN. Dari uraian di atas tentang Amtsalul Al-Qur'an maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Amtsal Al-Qur'an adalah perumpamaan dalam Al-Qur'an yang menampakkan pengertian yang abstrak dalam bentuk yang indah dan singkat yang mengena dalam jiwa baik dalam bentuk tasybih maupun majaz mursal ungkapan bebas.
176 Pertanyaan Kritis RA Kartini Tentang Alquran Kepada Gurunya. ” Hukum seorang yg berilmu namun menyembunyikan ilmunya”. “Bagaimana aku dapat mencintai agamaku kalau aku tidak mengerti dan tidak boleh memahaminya. Al Qur’an terlalu suci, tidak boleh diterjemahkan ke dalam bahasa apapun. Di sini tidak ada yang mengerti bahasa Arab.
A A A. Muhammad Quraish Shihab mengatakan dalam menghadapi para pengingkar, Al-Qur'an seringkali mengemukakan alasan-alasan pengingkaran, baru kemudian menanggapi dan menolaknya. Hal demikian terlihat dengan jelas dalam uraian Al-Qur'an tentang hari akhir. "Pada umumnya masyarakat Arab meragukan bahkan mengingkari adanya hari akhir; sementara
Setiapkelompok mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang telah dipersiapkan kepada kelompok lain. Kelompok lain menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya. Guru memberikan penguatan dengan menjelaskan jumlah huruf hijaiyyah, cara pelafalannya dan tempat keluarnya lafal huruf hijaiyyah berdarkan gambar atau tayangan gambar.
AlQur'an Digital. Assalamu'alaikum Wr. Wb. Sebelumnya saya mengucapkan selamat beribadah Ramadhan untuk Habib dan semua pecinta Rasulullah SAW. semoga amal ibadah kita diterima disisi Allah SWT. Seiring dengan perkembangan teknologi. sekarang ini kita telah mengenal sebuah alat bernama Al-Qur'an Digital. yaitu Al'qur'an yang berbentuk seperti
Danseringnya ALLAH bersumpah dalam Al-Qur’an inilah menunjukan salah satu cara memperkuat ungkapan kalimat yang diiringi dengan bukti nyata, sehingga akan dapat mengakui apa yang semula diingkarai. Serta kami dari kelompok 4 dengan tugas membuat makalah Ulumul Qur’an dengan judul Aqsam Al-Qur’an, atau diartikan dengan sumpah-sumpah dalam
A. Kesimpulan Dari uraian diatas kami dapat menyimpulkan bahwa Aqsamul Qur'an adalah salah satu dari ilmu-ilmu tentang al-Qur'an yang mengkaji tentang arti, maksud, hikmah, dan rahasia sumpah-sumpah Allah yang terdapat dalam al-Qur'an.Selain pengertian diatas, qasam dapat pula diartikan dengan gaya bahasa Al-Qur'an menegaskan atau
A Definisi Aqsamul Qur’an Secara etimologi aqsam merupakan bentuk jamak dari kata qasam. Kata qasam memiliki makna yang sama dengan dua kata lain yaitu : halaf dan yamin yang berarti sumpah. Sumpah dinamakan juga dengan yamin karena kebiasaan orang Arab ketika bersumpah saling memegang tangan kanannya masing-masing.
zzNcXOZ. NUZULUL Quran diperingati setiap tanggal 17 Ramadhan. Tanggal ini diambil berdasarkan nash alquran dan catatan sejarah. Mau tahu? Inilah ulasannya. Secara tegas Alquran menyatakan dalam Surat al-Baqarah ayat 185, bahwa peristiwa nuzulul quran terjadi dalam bulan Ramadhan. “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan permulaan Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang bathil.” al-Baqarah [2] 185. Keterangan ayat di atas kuat dalam menginformasikan bulan penurunan Alquran, adapun tanggal penurunannya tidak disebut. Nah, bagaimana soal penetapan tanggal 17 Ramadhan sebagai nuzulul quran? Para ulama mencari keterangan lain untuk memperkhusus penjelasan ayat di atas yang masih umum. Jalan yang ditempuh adalah dengan mencari penjelasan dari ayat lain, keterangan dari sabda Rasul dan atsar para sahabat. Hasilnya, ada dua pendapat ulama. Pertama menunjuk tanggal 17 Ramadhan, dan lainnya menyebut tanggal 24 Ramadhan. Untuk menjelaskan ayat 185 Surat al-Baqarah di atas, sebagian ulama merujuk kepada ayat berikut “Ha mim. Demi kitab Al Qur’an yang menjelaskan. Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” al-Dukhan [44] 3. Dan; “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya Al Qur’an pada malam kemuliaan.” al-Qadr [97] 1. Ayat di atas menjelaskan tentang turunnya Alquran pada lailatul qadar atau malam qadar. Malam Qadar diketahui memang terjadi dalam bulan Ramadhan. Maka ayat ini menambah kepastian informasi dalam surat al-Baqarah 185 di atas, namun tanggalnya masih tidak bisa dipastikan. Tidak pastinya tanggal dari penafsiran berdasar ayat di atas membuka peluang untuk mempertimbangkan informasi lain berdasar ayat 41 surat al-Anfal. “Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami Muhammad di hari Furqaan yawm al furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” al-Anfal [8] 41. Sebagian ulama menjadikan ungkapan “yawm al-furqân” dalam ayat ini sebagai kata kunci dalam mencari hari pertama penurunan Alquran. Ayat ini menjelaskan, bahwa yawm al-furqân adalah hari di mana dua jamaah bertemu. Menurut Ibn Ishâq, ini adalah hari berhadapannya umat Islam dengan musyrikin Quraysy di perang Badar. Berdasar catatan sejarah, peristiwa ini terjadi Jumat, tanggal 17 Ramadhan tahun kedua hijrah. Inilah yang kemudian memepertegas penetapan tanggal 17 Ramadhan sebagai hari diturunkannya Alquran. Penjelasan ayat di atas tentang Alquran yang diturunkan pada hari yang sama dengan perang Badar, dipahami sebagai isyarat bahwa Alquran diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan tahun pertama kenabian. Keluasan jangka waktu dalam ayat 185 surat al-Baqarah telah dipersempit oleh penjelasan malam qadar dalam Surat al-Dukhan dan al-Qadar. Dengan menjadikan malam qadar sebagai kata kunci, para ulama juga merujuk kepada hadis berikut “Dari Ā’isyah ra., bahwa Rasulullah saw. bersabda “Carilah malam qadar dalam malam-malam ganjil pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan”. HR. al-Bukhari Informasi lain yang bisa dirujuk adalah hadis yang di-takhrīj-kan oleh Ahmad, dan Thabrani berdasarkan riwayat dari Qatadah Nabi Saw. bersabda “Suhuf untuk Nabi Ibrahim diturunkan pada awal Ramadhan, Taurat diturunkan pada enam Ramadhan, Zabur diturunkan pada dua belas Ramadhan, Injil diturunkan pada delapan belas Ramadhan, dan Alquran diturunkan pada dua puluh empat Ramadhan.” Al-Qurthubî dalam tafsirnya al-Jâmi li Ahkâm al-Qur’ân meyakini bahwa hadis ini merupakan petunjuk yang melatari pendirian al-Hasan, bahwa Alquran diturunkan pada malam dua puluh empat Ramadhan, al-Qurthubî, II, 266. Secara sanad, hadis ini bernilai hasan dan bisa dipedomani, bahkan al-Albani yang telah melakukan kritik sanad terhadap hadis ini memasukkannya dalam kitab Sahih al-Jâmi. Namun secara matan hadis ini masih harus dikritisi, sebab jika dibandingkan dengan hadis sahih di atas terlihat adanya kontradiksi. Malam qadar yang disebut di sana adalah malam ganjil, sementara hadis ini menyebut malam genap malam dua puluh empat sebagai malam penurunan Alquran, padahal jelas malam penurunan Alquran itu adalah malam qadar yang menurut hadis sahih malam ganjil. Dengan demikian, informasi dari hadis ini tidak sampai kepada derajat meyakinkan secara pasti. Lalu bagaimana dengan pendirian ulama yang berpegang kepada tanggal 17 Ramadhan? Secara redaksional ayat 41 Surat al-Anfal menjelaskan tentang harta ganimah, bukan peristiwa penurunan Alquran. Berbeda dengan Surat al-Dukhan dan al-Qadar, yang secara munâsabah, redaksinya memang menjelaskan tentang penurunan Alquran. Jadi dari sudut pandang ini menjadi lebih lemah dibanding surat al-Dukhan dan al-Qadar, namun begitu sebagian ulama yakin bahwa isyarat dalam ayat ini bisa dijadikan hujah. Al-Thabari dalam tafsirnya menjelaskan bahwa yawm al-furqân adalah hari perang Badar. Sama seperti Ibn Ishâq, ia mengangkat sebuah riwayat tentang penjelasan yawm al-furqân Dari Abdullah ibn Habib, al-Hasan bin Abi Thalib berkata “Malam al-furqān yang merupakan hari bertemunya dua jamaah, adalah malam tujuh belas Ramadhan”. Menurut Ibn Katsir, riwayat di atas bernilai baik jayd dan kuat, ia juga menambahkan riwayat lain dari Ibn Mardawiyyah yang katanya sahih, Ibn Katsir, IV, 47. Dengan demikian, yawm al-furqân yang dijelaskan Alquran sebagai hari berhadapannya dua pasukan muslim-musyrik di Badar, dapat dipastikan terjadi pada 17 Ramadhan. Disebutnya yawm al-furqân hari pembeda dalam ayat di atas, memberi alasan untuk menghubungkan dua peristiwa yang berselang lima belas tahun ini sebagai peristiwa yang waktu kejadiannya sama. Jadi berdasar ayat 41 surat al-Anfal, sebagian ulama menyimpulkan bahwa perang Badar terjadi dalam waktu yang sama dengan peristiwa penurunan Alquran, yaitu sama-sama terjadi pada malam Jumat tanggal 17 Ramadhan. Disimpulkan bahwa Alquran diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan tahun pertama pengangkatan Nabi Muhammad sebagai Rasul. Peristiwa nuzulul quran sendiri terjadi bersamaan dengan diangkatnya nabi Muhammad SAW sebagai rasul. Tempatnya di gua Hira’, yaitu tempat di mana biasanya Nabi saw. bertahannus mengasingkan diri dalam bulan Ramadhan. Di sanalah Nabi Muhammad diyakini menerima wahyu pertama yaitu 5 ayat pertama surat Al Alaq. [] SUMBER JABBARSABIL
Amtsal Al Quran PDF PDF Amsal al-Qur’an Sebuah Kajian dalam Psikologi Pendidikan Islam Hikmah Faedah Amtsal ULUM AL- QUR’AN Amstal alquran AMTSAL QUR’AN ~ Ahmad Gozali Almandili PDF AYAT-AYAT TAMTSÎL AL-QUR`AN ANALISIS STILISTIKA Hikmah Perumpamaan dalam Alquran, Ini Penjelasannya Republika Online Makalah Amtsalul Al-Qur’an PDF Amtsalul Qur’An PDF Hikmah Penyusunan Al-Quran dalam Bentuk Kumpulan Surah HEFA MANDIRI Hikmah Mengetahui Amsal Al-Qur’an Memahami Konsep Amtsal Al-Quran Dalam Kajian Ulumul Quran Amtsal dalam Al-Qur’an Studi analisis Ayat-ayat Amtsal dalam Al-Qur’an Juz 1 - Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung METODE AMTSAL DALAM AL-QUR’AN DAN RELEVANSINYA DALAM MATA PELAJARAN PAI PROGRAM PASCASARJANA PPs UNIVERSITAS ISLAM NEGERI U Untitled Untitled MACAM DAN URGENSI AMTSAL DALAM AL-QURAN Amtsal dalam Al-Qur’an Studi analisis Ayat-ayat Amtsal dalam Al-Qur’an Juz 1 - Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung Untitled DOC Ulumul Qur’an dan Ruang Lingkup Pembahasannya Diyah Pratiwi - DOC AQSAMUL QUR’AN abdul adhim - Untitled Hikmah Faedah Amtsal PDF PESAN MORAL DALAM AMTSAL AL-QURAN PADA HEWAN Studi Analisis Komparatif Tafsir al-Quthubi dan al-Misbah SKRIPSI Oleh SYAHBAND BUKU ORIGINAL - TAFSIR AYAT-AYAT PERUMPAMAAN PENYUSUN SYAIKH MUHAMMAD BIN SHALAH - P. AL KAUTSAR Shopee Indonesia Amtsal AL Qur’an-Flip eBook Pages 1 - 16 AnyFlip AnyFlip ﻣلخﺺ ﺍﻟﺒﺤﺚ ﻳتﻨﺎﻭﻝ هﺬﺍ ﺍﻟﺒﺤﺚ ﺗﺤﻠﻴﻞ ﻋﻨﺎﺻﺮ ﺍﻷﻣﺜﺎﻝ ﺍﻟ MACAM DAN URGENSI AMTSAL DALAM AL-QURAN Penggunaan IT Dalam Penafsiran Al-Qur’an-Flip eBook Pages 1 - 23 AnyFlip AnyFlip Amstal alquran METODE AMTSAL DALAM AL-QUR’AN DAN RELEVANSINYA DALAM MATA PELAJARAN PAI PROGRAM PASCASARJANA PPs UNIVERSITAS ISLAM NEGERI U Pengantar Studi Ilmu Al Qur’an Shopee Indonesia PDF AMTSAL FIL QUR’AN farida ani - Untitled AMTSAL DALAM TAFSIR AL-SYA’RAWI Kajian Surah Al-Baqarah TESIS Diajukan kepada Program Studi Ilmu Agama Islam sebagai salah RAHASIA AYAT-AYAT AMTSᾹL TENTANG KEHIDUPAN DUNIA DALAM AL-QUR’AN Aqsam Amsal Makalah PDF PESAN MORAL DALAM AMTSAL AL-QURAN PADA HEWAN Studi Analisis Komparatif Tafsir al-Quthubi dan al-Misbah SKRIPSI Oleh SYAHBAND forum cangkruk bareng QASHAS AL- QUR’AN DAN AMTSAL AL- QUR’AN Top PDF Al-Hikmah 2 - Amtsal dalam Al-Qur’an Studi analisis Ayat-ayat Amtsal dalam Al-Qur’an Juz 1 - Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung Untitled PERUMPAMAAN DALAM AL-QUR’AN AMTSAL AL-QUR’AN – Syahid Inspirational Bumi dan Air dalam Kajian Al-Qur’an Islam NU Online Pengantar Studi Ilmu Al Qur’an Shopee Indonesia FUNGSI PERUMPAMAAN DALAM AL-QUR’AN Untitled Makalah Qashash Al qur’an METODE MENGAJAR DALAM AL-QUR’AN KAJIAN SURAT AN-NAHL AYAT 125 Panduan Akademik 2018 - STKIP Al Hikmah Surabaya by Rian Surya Putra - issuu amtsal Instagram posts - FIKIH KONTEMPORER BAHASA LOKAL Studi Kitab al-Hikmah Karya KH. Ahmad Syakir Lasem hikmah amtsal Quran Mantiqi’s Weblog DOC AMTSAL AL-QUR’AN Jai Jailani - PDF Materi, Metode, dan Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif al-Qur’an Makiyyah Madaniyyah dan Qiraat Al-Qur’an Jual Buku Ilmu Tafsir Edisi Revisi by Prof. Dr. H. Rachmat Syafei di Lapak TB. Lam Giat Aksara Bukalapak Hikmah dan Faedah Pengulangan Qasas Al Quran Halaman 1 - AMTSAL DALAM AYAT-AYAT SURGA DAN NERAKA Amtsal AL Qur’an-Flip eBook Pages 1 - 16 AnyFlip AnyFlip Top PDF Al-hikmah - Amtsal Al-Qur’an PDF ULUM AL- QUR’AN PAI2 Irfan Makalah Amsal Qur’ - AMTSAL AL-QUR\u2019AN Dipresentasi pada Mata Kuliah Ulumul Qur\u2019an OLEH MUHAMMAD IRFAN 80200220052 PROGRAM MAGISTER Course Hero METODE AMTSAL DALAM AL-QUR’AN DAN RELEVANSINYA DALAM MATA PELAJARAN PAI PROGRAM PASCASARJANA PPs UNIVERSITAS ISLAM NEGERI U Contoh Soal UAS Tentang Al-qur’an. Lengkap!! - Mencari Pendidikan Contoh Soal Uts Hadits Tarbawi Pengertian Amtsal dalam al-Quran Menurut Ahli Tafsir Beserta Contohnya Top PDF Al-hikmah - AMTSAL DALAM TAFSIR AL-SYA’RAWI Kajian Surah Al-Baqarah TESIS Diajukan kepada Program Studi Ilmu Agama Islam sebagai salah MAKNA TILAWAH, TAZKIYAH, TA’LIM AL-KITAB WA AL-HIKMAH DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN TELAAH SURAT AL-JUMUAH AYAT 2 AMTSAL AL KAJIAN AL STAI Darul Ka Artikel ini membahas tentang amt banyak macamnya. Kita bis faedah secara khusus dari sa Kajian Ayat Kauniyah PDF Untitled METODE AMTSAL DALAM AL-QUR’AN DAN RELEVANSINYA DALAM MATA PELAJARAN PAI PROGRAM PASCASARJANA PPs UNIVERSITAS ISLAM NEGERI U Top PDF Al-Hikmah 2 - Bahan kuliah ulumul qur’an Ilmu yang Diperlukan untuk Tafsir Alquran Republika Online PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN QASHASH AL-QUR’AN Top PDF Al-hikmah - Amtsal dalam Al-Qur’an Studi analisis Ayat-ayat Amtsal dalam Al-Qur’an Juz 1 - Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung PROLOG Al-Qur’a>n al-Kari>m yang berada di tengah-tengah manusia dewasa ini, telah diyakini bahwa ia tidak berbeda sedikit pun dengan al-Qur’an yang disampaikan. - ppt download Buku Tafsir Ayat-Ayat Perumpamaan Amtsal Al-Qur’an Shopee Indonesia Top PDF Al-Hikmah 2 - ULUM AL- QUR’AN Makna Amtsal atau Perumpamaan dalam Al Quran – OKnews AMTSAL DALAM AL-QUR’AN Kajian Tafsir Tahlili Surat al-A’raf Ayat 175-178” Skripsi - eprint UIN Raden Fatah Palembang Wahyu’s Blog Amtsalul Qur’an dan Penggunaannya dalam Berdakwah AMTSAL MEDIA PENDIDIKAN DALAM AL-QURAN Proses pendidikan yang menggunakan media amtsal perumpamaan, - [PDF Document] Penggunaan IT Dalam Penafsiran Al-Qur’an-Flip eBook Pages 1 - 23 AnyFlip AnyFlip Ayat Ayat Muhkam Dan Mutasyabih Jurnal Pdf Untitled PROLOG Al-Qur’a>n al-Kari>m yang berada di tengah-tengah manusia dewasa ini, telah diyakini bahwa ia tidak berbeda sedikit pun dengan al-Qur’an yang disampaikan. - ppt download Metode pengajaran Semester 6 PUTM PUTRI Bersama Ustadz Buku Tafsir Ayat-Ayat Perumpamaan Amtsal Al-Qur’an Shopee Indonesia Tanya Jawab Soal Alquran dan Hikmahnya 1 Yayasan Pondok Pesantren Fathurrahman Jeringo Amtsal dalam Al-Qur’an Sastra A - [PDF Document] PENAFSIRAN AYAT-AYAT ḤIFẒ AL-AQL PERSPEKTIF TAFSIR MAQĀṢIDI
Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Page 1 of 17 ILMU AQSAMUL QUR’AN MAKALAH Disusun untuk memenuhi matakuliah Study Al-Qur’an yang diampuh oleh Bapak Dr. Mohammad Zahid, Di Susun oleh MOH. ZAINI NIM 18380011026 PROGRAM MAGISTER PERNDIDIKAN AGAMA ISLAM PASCASARJANA IAIN MADURA Desember 2018 Page 2 of 17 KATA PENGANTAR Denganmenyebutnama Allah SWT yang Maha Pengasihlagi Maha Panyang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ilmiah tentang study Al-Qur’an, dan semoga bermanfaat untuk masyarakat. Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapatmemperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah ini tentang Studi Al-Qru’an ini semoga bermanfaat untuk masyarakat, ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca Page 3 of 17 Daftar Isi Bab I ………………………………………………………………… 1 Pendaguluan ……………………………………………………….. 1 A. Latar Belakang ……………………………………………… 1 B. Rumusan Masalah …………………………………………. 1 a. Pengertian Aqsamul Qur’an …………………………… 1 b. Rukun-Rukun aqsamul Qur’an ………………………… 1 c. Macam-macam Aqsamul Qur’an ……………………… 1 d. Faedah-faedah Aqsamul Qur’an ……………………… 1 e. Telaah Khusus ayat Sumpah Qs Al-Ashr 103 ……….. 1 Bab II …………………………………………………………………. 2 A. Pembahasan ………………………………………………… 2 B. Rukun-rukun Aqsam ……………………………………….. 5 1. Ada Fi’il Qasam ………………………………………… 5 2. Ada Muqsam Bih ………………………………………. 6 3. Ada Muqsam Alaihi ……………………………………. 6 C. Macam-macam Aqsamul Qur’an …………………………. 7 a. Qasam Dhahir …………………………………………… 8 b. Qasam Mudhmar ……………………………………… 8 D. Faedah Aqsamul Qur’an ………………………………….. 9 E. Telaah Khusus Ayat Sumpah Pada Qs Al-Anshr……….. 10 BAB III …………………………………………………………… 12 Penutup …………………………………………………………. 12 Kesimpulan …………………………………………………….. 12 Page 4 of 17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Aqsam Al-Qur’an adalah salah satu disiplin ilmu yang mempunyai peranan sangat penting bagi seorang pelajar, dan kepada semua umat islam secara umumnya. Ketika Rasulullah SAW menyampaikan Al-Qur’an kepada Umatnya, sebagian orang kafir Quraisy ingin menandinginya dengan cara membuat ungkapan-ungkapan atau syair yang sengaja mereka buat untuk merendahkan Nabi SAW. Sehingga Nabi menghadapi tantangan luar biasa dari masyarakat kafir Quraisy saat itu.Namun, sebagian dari kalangan kafir Quraisy menerima kebenaran islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Sehingga dari sini kita dapat memahami bahwa, jika jiwa manusia itu bersih dari sifat tercela, Insyaallah akan mudah menerima kebenaran dari siapapun kebenaran itu datang. Jiwa yang bersih akan selalu terbuka akan ajaran kebenaran dari firman-firman Allah Swt. Dalam menyampaikan kebenaran itu tidak diperlukan argument atau alasan agar kebenaran itu bisa diterima. Tapi bagi manusia yang hatinya selalu dipenuhi sifat tercela, dipenuhi sifat dengki, maka kebenaran itu akan sulit diterima. Oleh karenanya, dalam menyampaikan ajaran kebenaran kepada manusia seperti ini, diperlukan berbagai cara dan argumentasi agar mereka dapat menerima kebenaran itu. B. Rumusan Masalah Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka penulis merasa perlu membahas tentang Aqsam Al-Qur’an dengan membatasi pembahasan sebagai berikut a. Apa Pengertian Aqsamul qur’an? b. Bagaimana Rukun-rukun aqsamul qur’an? c. Macam-macam aqsamul qur’an/atau sumpah dalam Al-qur’an? d. Apa faedah aqsamul qur’an e. Bagaimana telaah khusus ayat sumpah pada Qs al-Ashr 103 Page 5 of 17 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Aqsamul Qur’an Kata aqsam merupakan bentuk jamak dari qasam. Menerut Bahasa, artinya sumpah. Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menggunakan qasam. Adapun maksud penggunaan qasam/aqsam adalah untuk memperkuat maksud sesuatu dengan menyebutkan sesuatu yang memiliki posis yang lebih tinggi dengan menggunakan huruf wawu, ba, atau lam. begitu pentingnya qasam/aqsam, dalam Ulum Al-Qur’an masalah ini menjadi bab tersendiri yang biasa disebut dengan Aqsam Al-Qur’ ialah mengucapkan kalimat sumpah. Bersumpah merupakan salah satu upaya yang dilakukan manusia dalam rangka meyakinkan orang lain bahwa dia berada di atas kebenaran. Artinya dia bersungguh-sungguh sedang serius, tidak bohong, atau bergurau, dan sebagainya. Dengan diucapkan sumpah oleh oleh seseorang maka orang lain yang pada mulanya ragu atau takpercaya tentang informasi yang disampaikannya, menjadi percaya dan meyakini kebenaran berita yang dibawanya. Jika demikian halnya, maka bersumpah boleh disebut suatu mekanisme yang teramat penting dalam berkomonekasi antar sesame manusia sebab kepercayaan orang lain sangat diperlukan. Manusia dengan segala kekurangan dan keterbatasannya sulit sekali membebaskan dirinya secara penuh dari kesalahan dan kealpaan. Inilah cikal bakal lahirnya perbuatan dosadarinya. Dalam upaya membela dirinya dari kesalahan dan kealpaan itu, maka salah satu mekanisme yang harus ditempuhnya ialah bersumpah atas nama Allah. Jadi manusia bersumpah untuk membuktikan bahwa dia benar, sehingga orang lain mempercayai berita yang dibawanya. Sampai disini tidak ada persoalan. Problem segera timbul bila sumpa itu datang dari Allah, karena kita memercayai sepenuh hati, bahwa Allah maha sempurna, maha benar, dan sekali-kali takpernah curang apalagi bohong. Ahsin W. Al-Hafid. Kamus Ilmu Al-Qur’an, Amzah Jl. Sawo Raya No18 Jakarta 2012. hlm. 27 Nashruddin Baidan. Wawasan Baru Ilmu Tafsir,Pustaka Pelajar Jakarta 2011.hlm. 203-204 Page 6 of 17 Al-Qur’an turun dengan Bahasa Arab yang digunakan oleh masyarakat yang di temuinya pertama kali. Mereka antara lain menggunakan apa dinamai taukid/Pengukuhan dalam penyampaian berita. Taukid pun bertingkat-tingkat disesuaikan dengan sikap mitra bicara. Jika dia belum mengambil sikap, maka Taukid kalaupun akan digunakan cukup dengan ala kadarnya, misalnya menambahkan pada awal kalimat huruf Inna/sesunggugnya. Tetapi jika keraguan/penolakan telah mencapai tingkat yang amat tinggi, maka redaksi pengukuhan semakin diperlukan. /Demi Allah, sesungguhnya Ahmad Pasti akan datang. Anda lihat disin ditemukan tiga kata untuk mengukuhkan berita kedatangan si Ahmad yaitu sumpah Demi Allah, Inna sesungguhnya, dan Lam yang juga digunakan untuk mengukuhkan. Salah satu bentuk pengukuhan yang digunakan Al-qur’an adalah apa yang dinamai qasam. Yakni sumpah yang minimal oleh pengucapannya dinilainya sebagai sumpah-sumpah yang benar. Kata ini berbeda dengan kata Hilf yang juga biasa diartikan sumpah. Perbedaannya antara lain bahwa Hilf mengisyaratkan kebohongan sang pengucap atau bahwa sumpah itu berpotensi untuk dibatalkannya dengan membayar kaffarat/sanksi Qs Surat Al-maidah [5]89. Begitu penggunaan Al-qur’an, karena itu kebohongan kaum musyrik dalam sumpah mereka dilukiskan dengan kata tersebut sedang sumpah siapapun yang dinilai benar dalam sumpah secara umum dilukiskan dengan kata Aqsam/yuqsimu. Karena itu pula sumpah-sumpah Allah dinamai Aqsam Al-qur’an. Sumpah terdiri dari empat unsur a. Yang bersumpah, dalam hal ini Allah atau manusia ini dinamai al-Halif , atau al-muqsim . Page 7 of 17 b. Huruf/kata yang menunjuk bahwa ucapan adalah sumpah, yaitu huruf-huruf wauw , Ba Ta’ , dan kata uqsimu ini adalah adat al-qasam . c. Sesuatu yang dijadikan penguat sumpah, yaitu penyebutan nama Allah zat, sifat, atau perbuatannya; demikian juga fenomina alam dan lain-lain. Ini dinamai muqsam bihi . d. Informasi yang dikukuhkan. Ini dinamai jawab al-qasam . Dalam Al-qur’an ditemukan tidak kurang dari empat puluh Muqsam bihi. Kebanyakan yang menggunakan huruf wauw dibarengi dengan muqsam bihi yang bersifat material/kenyataan empiris yang dapat terjangkau. Misalnya wa al-fajr, wa asy-syams, wa al-lail idza yaghsya, wa al-ashr, dan lain-lain sedang hurf Ta hanya digunakan berbarengan dengan muqsam bihi yang berlafadz Allah. Sementara ulama menyatakan bahwa muqsam bihi maka harus selalu merupakan sesuatu yang agung. Ini antara lain Nabi saw. Melarang bersumpah kecuali dengan nama Allah; zat, sifat, atau sebab itu, merka yang menganut paham di atas bila menemukan ayat yang menyebut makhluk/fenomena alam sebagai muqsam bihi, merka menyisipkan kata Rab/Tuhan. Misalnya wa asy-syamsi wa al-Fajr , mereka menyisipsan kata Rab sebelum asy-syam dan al-Fajr sehingga ayat tersebut merka pahami dalam arti” Demi Tuhanya matahari,” “Demi Tuhanya Fajar.” Penganut pendapat ini mengemukakan kaidah yang menyatakan bahwa Al-muqsam bihi harus selalu merupakan hal-hal yang agung. Pendapat/kaidah ini, tidak sepenuhnya benar. Larangan Nabi saw. Yang dikemukakan itu tertuju kepada manusia, bukan gambaran tentang sumpah manusia harus menyebut nama Allah atau sifat/perbuatan-Nya dalam konteks sumpah, karena sumpah bertujuan meyakinkan metra bicara tentang kebenaran ucapan yang bersumpah dan dalam upaya meyakinkan itu, manusia yang bersumpah menyebut nama Allah seakan-akan dia berkata “Aku siap menerima kutukan Allah jika aku berbohong”. Seperti yang diketahui dalam Page 8 of 17 ajaran Islam, tidak ada suatupun, lemah atau kuat, yang mampu menjatuhkan mudharat kepada apa dan siapa pun, kecuali atas izin Allah. Itu sebabnya maka sumpah yang digunakan untuk meyakinkan mitra bicara/pendengarnya, tidak dibenarkan kecuali menyebut yang maha agung itu. Tetapi buat Allah tentu tidak demikian! Yang mahakuasa itu memilih fenomena alam atau makhluk-Nya untuk dia bersumpah. Pilihan-Nya itu berdasar adanya kaitan antar jawab al-Qasam dengan fenomena alam/makhluk yang dijadikan muqsam Rukun-rukun Aqsamul Qur’an Sighat qasam yang asli itu terdiri dari tiga rukun yaitu 1. Ada fi’il qasam yang di muta’addikan dengan huruf ba’. Dalam percakapan sehari-hari atau dalam ayat al Quran, sumpah itu tidak terlalu lengkap mencakup rukun tersebut. Kadang-kadang fi’il qasamnya dibuang/tidak disebutkan. Tetapi dalam Al-Qur’an, penggunaan huruf ba’ ini hanya terjadi jika fi’il qasamnya disebutkan. Contohnya seperti dalam ayat 53 surat An Nur Bahkan terkadang huruf ba’ itupun diganti dengan wawu, seperti surat Al lail ayat 1 Atau diganti dengan huruf ta’, seperti dalam surat Al Anbiya’ ayat 57 Sumpah ada juga yang menggunakan huruf wau. Sumpah yang menggunakan wau ini tidak perlu menggunakan lafad aqsama, ahlafa. Sebaliknya huruf itu harus digunakan kata yang jelas, bukan pengganti. 2. Ada muqsam bih penguat sumpah, yaitu sumpah itu harus diperkuat sesuatu yang diagungkan oleh yang bersumpah. Misalnya dengan menggunakan lafal Allah yang di contohkan dalam surat Yunus ayat 53 Artinya “Dan mereka menanyakan kepadamu “Benarkah azab yang dijanjikan itu? Katakanlah “Ya, demi Tuhanku, Sesungguhnya azab itu adalah M. Quraish Shihab. Kaidah Tafsir Lentera Hati Jl. Kertamukti Tangerang 2015,hlm. 273-276 Page 9 of 17 benar dan kamu sekali-kali tidak bisa luput daripadanya”. QS. Yunus ayat 53 3. Ada muqsam alaihi berita yang diperkuat dengan sumpah itu, yaitu ucapan yang ingin diterima/dipercaya orang yang mendengar, lalu diperkuat dengan sumpah tesebut. Misalnya dalam QS. Adz-Dzahiriyat 1-6. Artinya “Demi angin yang menerbangkan debu dengan kuat * dan awan yang mengandung hujan *dan kapal-kapal yang berlayar dengan mudah * dan malaikat-malaikat yang membagi-bagi urusan * Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu pasti benar * dan Sesungguhnya hari pembalasan pasti terjadi.” QS. Adz-Dzariyat 1-6 • Keadaan Muqsam Bih Dr. Bakri Syekh Amin dalam buku At Ta’bir Alfan fil Qur’an menceritakan bahwa kebiasaan sumpah orang-orang arab jahiliyah yang selalu memakai muqsam bih selain Allah, misalnya dengan umurnya, kakeknya, hidupnya, kepala dan sebagainya. Maksud sumpah orang Arab Jahiliyah tersebut adalah untuk memuliakan hal-hal yang dijadikan muqsam bih itu. Menurut kebiasaan, mereka memang memuliakan hal tersebut. Sejalan dengan kebiasaan orang Arab itulah, dalam Al Qur’an juga kadang-kadang terdapat qasam seperti qasam orang Arab Jahiliyah. Misalnya yang terdapat dalam surat Al Hijr ayat 72 Padahal menurut peraturan muqsam bih, sumpah itu seharusnya memakai nama Allah SWT, Dzat atau sifat-sifat-Nya, terutama bagi sumpah manusia. Sebab ada larangan bersumpah dengan muqsam bih selain Allah, yang dihukumi musyrik. Hal itu berdasarkan hadits riwayat Umar Artinya barang siapa bersumpah dengan selain Allah, maka berarti dia telah kafir atau musyrik Tirmdzi Manna' Kholil Al-Qotthon. Mabahis fi ulumul quran Maktabah Wahbah, Kairo-Mesir, Page 10 of 17 Bagi Allah boleh bersumpah dengan apa saja. Sebab, muqsam bih itu harus berupa sesuatu yang diagungkan oleh yang bersumpah. Sedang bagi Allah yang Maha Agung tidak ada yang harus diagungkan oleh-Nya. Sehingga dia boleh bersumpah dengan Dzat-Nya ataupun makhluk-Nya, tetapi tidak untuk mengagungkan makhluk itu. Melainkan supaya manusia mengerti bahwa makhluk/benda yang dijadikan muqsam bih Allah SWT. itu adalah benda yang penting dan besar artinya. • Keadaan Muqsam Alaihi Muqsam Alaih adalah berarti yang diikutkan dengan sumpah atau di sebut juga jawaban sumpah. Ada empat hal yang harus dipenuhi musam alaih, yaitu a. Muqsam alaih/berita itu terdiri dari hal-hal yang baik, terpuji atau hal-hal yang penting. b. Muqsam alaih itu sebaiknya disebutkan dalam setiap bentuk sumpah. Jika muqsam alaih tersebut dalam setiap bentuk sumpah. Jika muqsam alaih tersebut kalimatnya terlalu Panjang maka muqsam alaih boleh dibuang. c. Jika jawaban qasamnya berupa fi’il madhi mutaharrif yang positif tidak dinegatifkan, maka harus dimasuki huruf “lam”dan “qad”. d. Materi isi muqsam alaih itu bias bermacam-macam, terdiri dari berbagai bidang pembicaraan yang baik-baik dan penting-penting. Dalam Al-Qur’an, muqsam alaih terdiri dari hal-hal sebagai berikut a. Pokok-pokok keimanan dan ketauhidan. b. Penegasan bahwa Al-Qur’an itu adalah bener-benar mulia. c. Keterangan bahwa Rasulullah Saw. itu adalah benar-benar utusan Allha. d. Penjelasan tentang balasan, janji dan ancaman yng benar-benar akan terlaksana. e. Keteranagan tentang ikhwal Ahmad, Ulumul Quran, tafakur, Bandung, 2005. Page 11 of 17 C. Macam-macam Aqsamul Qur’an Dilihat dari segi fi’il nya, qasam Al-Qur’an itu ada dua macam sebagai berikut a Qasam Dhahir Qasam Dhahir adalah sumpah yang di dalamnya disebut fi’il qasam dan muqsam bihnya. Dan diantaranya ada yang dilihilangkan fi’il qasamnya, sebagaimana pada umumnya karena dicukupkan dengan huruf jar berupa wawu, ba’dan Ta’ contohnya seperti dalam surat Al-Qiyamah ayat 1-2 berikut b Qasam Mudhmar Qasam Mudhmar adalah sumpah yang di dalamnya tidak di jelaskan fi’il qasam dan tidak pula Muqsam bih, tetapi ia di tunjukkan oleh “lam taukid” yang menunjukkan sebagai jawaban qasam contohnya seperti dalam surat Ali Imran ayat 186 Dilihat dari segi Muqsam bihnya, maka qasam ada tujuh macam yaitu a. Qasam dengan dzat Allah SWT. Atau sifat-sifat-Nya yang terdapat pada 7 ayat, diantaranya seperti dalam surat Al-Hijr ayat 92. َف Artinya Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua, b. Qasam dengan perbuatan-perbuatan Allah dalam sutat As-Syams ayat 5. 5. Artinya dan langit serta pembinaanya. c. Qasam dengan yang dikerjakan Allah SWT. Seperti dalam surat Ath- Thur ayat 1. d. Qasam dengan malaikat-malaikat Allah SWT. Seperti dalam surat An-Naazi’ Page 12 of 17 Artinya 1. Demi malaikat-malaikat yang mencabut nyawa dengan keras 2. Dan Malaikat-malaikat yang mencabut nyawa dengan lemah lembut 3. Dan Malaikat-malaikat yang turun dari langit dengan cepat. e. Qasam dengan Nabi Allah SWT. Seperti dalam surat Al-Hijr ayat 72. f. Qasam dengan makhluk Allah SWT. Seperti dalam surat At-Tin ayat 1-2. artinya 1. Demi Buah thiin dan buah Zaitun 2. Dan demi bukit sinai g. Qasam dengan waktu, seperti dalam surat Ad- Dhuha ayat 1-2 Artinya 1. Demi waktu matahari sepenggalahan naik 2. Dan demi malam apabila telah sunyi. D. Faedah Aqsamul Qur’an Qasam merupakan salah satu penguat perkataan yang masyhur untuk memantapkan dan memperkuat kebenaran sesuatu di dalam jiwa. Qur’an al Karim diturunkan untuk seluruh manusia dan manusia mempunyai sikap yang bermacam-macam terhadapnya. Maka dengan adanya qasam tersebut sedikitya diperoleh faedah-faedah sebagai berikut a Berita itu sudah sampai pendengar dan kalau dia bukan orang yang apriori menolak, tentunya berita tersebut sudah diterima dan dipercaya karena sudah diperkuat dengan sumpah, apalagi memakai nama Allah SWT. b Pemberi berita sudah merasa lega, karena telah menaklukkan pendengar dengan cara memperkuat berita-beritanya dengan sumpah atau dengan beberapa taukid penguat. Hal ini berbeda sebelum dia bersumpah, jiwanya masih merasa kecewa, karena beritanya belum diterima pendengar. c Dengan bersumpah memakai nama Allah atau sifat-sifat-Nya, menurut Syekh Amin berarti memuliakan atau mengagungkan Allah SWT. karena telah menjadikan nama-Nya selaku Dzat yang diagungkan sebagai Page 13 of 17 penguat sumpahnya. Tidak memakai nama atau benda-benda lain, sesuai dengan peraturan dan definisi sumpah itu diakses tanggal 8 Oktober 2009. Page 14 of 17 E. Telaah khusus ayat sumpah pada Qs Al-Ashr 103 Artinya “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” QS. Al Ashr 1-3. Surat Al Ashr merupakan sebuah surat dalam Al Qur’an yang banyak dihafal oleh kaum muslimin karena pendek dan mudah dihafal. Namun sayangnya, sangat sedikit di antara kaum muslimin yang dapat memahaminya. Padahal, meskipun surat ini pendek, akan tetapi memiliki kandungan makna yang sangat dalam. Sampai-sampai Imam Asy Syafi’i rahimahullah berkata, ”Seandainya setiap manusia merenungkan surat ini, niscaya hal itu akan mencukupi untuk mereka.” Menurut Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah berkata, ”Maksud perkataan Imam Syafi’i adalah surat ini telah cukup bagi manusia untuk mendorong mereka agar memegang teguh agama Allah dengan beriman, beramal sholih, berdakwah kepada Allah, dan bersabar atas semua itu. Beliau tidak bermaksud bahwa manusia cukup merenungkan surat ini tanpa mengamalkan seluruh syari’at. Karena seorang yang berakal apabila mendengar atau membaca surat ini, maka ia pasti akan berusaha untuk membebaskan dirinya dari kerugian dengan cara menghiasi diri dengan empat kriteria yang tersebut dalam surat ini, yaitu beriman, beramal shalih, saling Abdullah bin Muhammad bin 'Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh Tafsir Ibnu Katsir Pustaka Imam Asy Page 15 of 17 menasehati agar menegakkan kebenaran berdakwah dan saling menasehati agar bersabar”Abdullah Aba Husain Al-Madkhal li syarhi Tsalatsatil Ushul, Syaikh, hal. 3 Page 16 of 17 BAB III Penutup Kesimpulan Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sumpah ialah mengikatkan jiwa untuk tidak melakukan sesuatu perbuatan atau untuk mengerjakannya, yang diperkuat dengan sesuatu yang diagungkan bagi orang yang bersumpah, baik secara nyata ataupun secara keyakinan saja. Rukun-rukun yang ada dalam aqsam Al quran adalah fi’il qasam, muqsam bih dan muqsam yang digunakan dalam aqsam, pertama huruf wau danhuruf ba’.Sumpah yang menggunakan huruf wau tidak perlu menggunakan lafad aqsama, ahlafa. Sumpah yang menggunakan huruf ba’ bisa disertai dengan kata yang menunjukkan sumpah dan boleh tidak menyertakan sumpah. Bentuk-bentuk aqsam Al Quran ada yang menggunakan bentuk asli, ditambah dengan huruf La, ditambah kata Qul Bala , ditambah kata-kata Qul Iiy .Aqsam Al Quran ini berfungsi sebagai penguat ta’kid ucapan agar pendengar mudah diterima dan dipercaya. Dalam qasam juga terdapat faedah-faedah diantaranya adalah berita yang sudah sampai pendengar, dan dia bukan orang yang apriori, berita itu sudah diterima dan dipercaya karena sudah diperkuat dengan sumpah. Pemberita berita itu sudah merasa lega, karena telah menaklukkan pendengar dengan cara memperkuat berita dengan sumpah. Dan dengan bersumpah menggunakan nama Allah atau sifat-sifat-Nya berarti memuliakan atau mengagungkan Allah SWT. karena telah menggunakan nama-Nya selaku Dzat yang diagungkan sebagai penguat sumpah. Page 17 of 17 Daftar Pustaka • Ahsin W. Al-Hafid. Kamus Ilmu Al-Qur’an,Amzah Jl. Sawo Raya No18 Jakarta 2012 • Nashruddin Baidan. Wawasan Baru Ilmu Tafsir,Pustaka Pelajar Jakarta 2011. • M. Quraish Shihab. Kaidah Tafsir Lentera Hati Jl. Kertamukti Tangerang 2015. • Manna' Kholil Al-Qotthon. Mabahis fi ulumul quran Maktabah Wahbah, Kairo-Mesir. • Izzan, Ahmad, Ulumul Quran, tafakur, Bandung, 2005. • diakses tanggal 8 Oktober 2009 • Abdullah bin Muhammad bin 'Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh Tafsir Ibnu Katsir Pustaka Imam Asy • Abdullah Aba Husain Al-Madkhal li syarhi Tsalatsatil Ushul, Syaikh, ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
pertanyaan tentang aqsamul qur an